Kamis, 07 November 2013

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA I HARGA DIRI RENDAH


MAKALAH KEPERAWATAN JIWA I
HARGA DIRI RENDAH


Description: \\Cg\d\data\logo putra\poltekesyh.JPG









DISUSUN OLEH
TINGKAT II NON REGULER 2
                  AHMAD SYAMSUL BAHRI                  (12200081)
                       ADAM BAYU SETIADI                          (12200082)
                       APRILIANTI SETIAWATI                    (12200083)
                       FEBRI CHRISTIAN T.P                         (12200087)



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG
JURUSAN DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2013
 KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkanpujisyukurkehadirat Allah SWT.yang telah melimpahkan berkat rahmat serta karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Harga Diri Rendah”.
Dalam proses penyusunan makalah ini kami telah mendapatkan bimbingan dan saran dari berbagai pihak. Atas bimbingan dan saran-saran yang telah diberikan tersebut maka kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1.      Kedua orang tua yang telah memberikan dukungannya.
2.      Sulastri, M.Kep., Sp. Jiwa selaku dosen mata kuliah Jiwa
3.      Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca umumnya dan kami khususnya.


Bandar Lampung, 17 September 2013                                              
           
            Penulis






                                                DAFTAR ISI

Judul...............................................................................................................
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan
1.1  Latar Belakang................................................................................ 1
1.2  Tujuan penulisan............................................................................. 1

Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian....................................................................................... 2
2.2 Tanda-tanda klien dengan harga diri rendah.................................. 2
2.3 Faktor-faktor................................................................................... 2
2.4 Pohon Faktor................................................................................... 3
2.5 Masalah Keperawatan..................................................................... 3
2.6 Diagnosa Keperawatan................................................................... 4
2.7 Rencana Keperawatan.................................................................... 4
            STRATEGI PELAKASANAAN KEGIATAN........................................... 7

Bab III Penutup          
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 10
3.2 Saran............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 11



 BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat penting. Oleh karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini merupakan peran petugas kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut adanya keselarasan dan kerja sama dari berbagai pihak selain individu itu sendiri, keluarga maupun lingkungan.
Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan harga diri rendah banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila hal ini terjadi, terkadang dapat menimbulkan dampak yang buruk pada diri pasien sendiri maupun orang lain  di sekitarnya.

B.       TUJUAN PENULISAN
a)      Tujuan khusus
Tujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Keperawatan jiwa.
b)      Tujuan umum
Menerapkan teori dan lebih menekankan dalam mempraktekan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, tindakan dan evaluasi.












BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian
Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang  sesuai dengan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting dan berharga.
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri sendiri atau kemampuan diri yangnegatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan. (Towsend, 1998).
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal menyesuaikan tingkah laku dancita – cita. (Fk.UNDIP , 2001 )
Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri serta gagal dalam menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita.

2.2       Tanda-tanda klien dengan harga diri rendah
a.       Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit.
b.      Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c.       Merendahkan martabat
d.      Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
e.       Percaya diri kurang
f.       Menciderai diri
(Stuart dan Sudden ; 1998, hal 230)

2.3       Faktor-faktor
a.       Faktor predisposisi
1.      Penolakan orang tua
2.      Harapan orang tua yang tidak realistis
3.      Kegagalan yang berulang kali
4.      Kurang mempunyai tanggung jawab personal
5.      Ketergantungan kepada orang lain
6.      Ideal diri tidak realistis
b.      Faktor presipitasi
1.      Citra tubuh yang tidak sesuai
2.      Keluhan fisik
3.      Ketegangan peran yang dirasakan
4.      Perasaan tidak mampu
5.      Penolakan terhadap kemampuan personal
6.      Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri

2.4       Pohon Faktor                
                              Isolasi Sosial = Menarik diri
Masalah Utama
 
 




2.5       Masalah Keperawatan
1.      Isolasi Sosial : Menarik diri
Data :
a.    Apatis (acuh terhadap lingkungan)
b.    Komunikasi verbal menurun atau tidak ada. Klien tidak bercakap-cakap dengan klien lain atau perawat
c.    Mengisolasi diri (menyendiri)
d.   Tidak atau kurang sadar dengan linkungan sekitarnya
e.    Menolak hubungan dengan orang lain
f.     Aktifitas menurun
g.    Harga diri rendah

2.      Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
Data :
a.    Malu terhadap diri sendiri akibat penyakit
b.    Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c.    Merendahkan martabat
d.   Gangguan hubungan sosial : menarik diri
e.    Percaya diri kurang
f.     Menciderai diri

2.6       Diagnosa Keperawatan
  1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
  2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping individu tidak efektif

2.7       Rencana Keperawatan
1.    Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
§  Tujuan umum
Klien tidak menarik diri dan mampu berhubungan dengan orang lain secara optimal
§  Tujuan khusus

TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
o  Kriteria hasil
Ekspresi wajah bersahabat, tidak acuh, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau bercakap-cakap dan mengutarakan masalah yang dihadapi
o  Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip hubungan therapeutik
1.    Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
2.    Perkenalkan diri dengan sopan
3.    Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggialan yang disukai klien
4.    Jelaskan tujuan pertemuan
5.    Jujur dan menepati janji
6.    Selalu kontak mata selama interaksi
7.    Tunjukan sikap empati dan penuh perhatian pada klien

TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
o  Kriteria hasil
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
o  Intervensi
1.    Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2.    Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta pikirannya
3.    Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung pada klien sendiri
4.    Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap stresor tersebut
5.    Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang efektif
6.    Utamakan memberi pujian therapeutik
7.    Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk memberikan dukungan untuk mempertahankan kemajuan dan perkembangan klien

TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
o  Kriteria hasil
Klien menilaim kemampuan yang digunakan
o  Intervensi
1.    Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan
2.    Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang adaptif
3.    Utamakan memberi pujian therapeutik
4.    Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan harian
1.      Dukung klien untuk merencanakan kegiatan harian
2.  Rencanakan kegiatan bersama klien, aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan (kegiatan sendiri, kegiatan dengan bantuan sebagian, kegiatan dengan bantuan total)
3.      Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
4.      Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan
5.      Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya
o  Kriteria hasil
Klien melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya
o  Intervensi
1.Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
2.Beri pujian atas keberhasilan klien
3.Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk mempertahankan kemajuan dan pertumbuhannya
4.Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
o  Kriteria hasil
Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada
o  Intervensi
1.    Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah
2.    Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
3.    Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah sesuai dengan keadaan klien












STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Pertemuan : Ke-I (satu)
Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan membantu pasien memilih atau menetapkan  kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang telah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.
1.      Orientasi :
- Salam terapeutik : “Assalamu’alaikum,
            - Validasi : bagaimana keadaan Tn. Y, hari ini? Tn.  terlihat segar ”
            - Kontrak :
              Topik :“Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang bagaimana cara membina hubungan saling percaya? Tn. Bisa menyebutkannya.?nanti setelah itu kita lakukan bersama.”
             Tempat :“Tn. mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu? Berapa lama?
             Waktu : “ Bagaimana kalau 15 menit?
2.      Kerja :
“Tn. Y, apa saja cara membina hubungan saling percaya Tn.? Bagus, apa lagi? Apa saja yang Tn. Lakukan selain itu yang biasa Tn. lakukan? Bagaimana dengan berjabat tangan? Menanyakan nama? Menanyakan alamat……..dst.”. “Wah, bagus sekali ada lima cara untuk membina hubungan saling percaya yang Tn. lakukan.”
“Tn. Y, dari lima cara ini, yang mana yang Tn. bisa lakukan di rumah sakit? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang kedua……sampai yang kelima (misalnya masih tiga yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali masih ada tiga cara yang masih bisa lakukan di rumah sakit ini.
“Sekarang, coba Tn. Y pilih satu cara yang bisa dilakukan di rumah sakit ini”. “O, ya nomor satu,berjabat tangan? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita berlatih berjabat tangan Tn.”. Mari kita lakukan dengan saya Tn. Y. coba, sudah bisa kan berjabat tangan / memperkenalkan diri?”
“Nah kalau kita mau berjabat tangan, mari kita dekati orang yang ingin Tn. ingin berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Bagus! Sekarang duduk berdampingan, ya Bagus! Nah sekarang kita ucap salam, ya Bagus! Sekarang kita sebut nama dan alamat. ya bagus!.”
“Tn. Y sudah bisa berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan baik sekali. Sekarang bedakan dengan sebelum Tn. mengenalinya? Bagus!”
3.      Terminasi :
-       Evaluasi Subjektif
  “Bagaimana perasaan Tn. Y setelah bercakap-cakap dan berjabat tangan / memperkenalkan diri? Yah, Tn. ternyata banyak yang dapat dilakukan di rumah sakit ini. Salah satuny memperkenalkan diri, yang sudah Tn. praktekan dengan sekali.
-       Evaluasi Objektif
 “Klien mampu duduk berdampingan,menjawab salam, danmenyebutkan nama.”
-       Rencana tindakan lanjut
”Bagaimana kalau kegiatan itu Tn. lakukan selama disini dan nanti kegiatan tersebut tetap Tn. lakukan dirumah, kalau begitu kita buat jadwalnya saja ya Tn? biar Tn. tidak lupa.
-       Kontrak
Topik :  “Besok kita akan membicarakan tentang kemampuan dan aspek positif yang Tn. miliki.
Tempat : “Tn mau kita berbincang – bincang dimana.?
Waktu : “Mau berapa lama Tn.?”bagaimana kalu 15 menit?setuju?“ sampai jumpa ya”











STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Pertemuan : Ke-2 (Dua)
Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien
1.    Orientasi :
-       Salam theraupetik : “Assalammua’alaikum,
-       Validasi :“ Bagaimana perasaan Tn. Y pagi ini? Apakah masih ingat tentang apa yang kita lakukan kemarin?Bagus! Coba diulang lagi? Bagus sekali!
-       Kontrak :          
Topik :“Sekarang kita akan lakukan kegiatan kedua. Masih ingat apa kegiatan itu Tn?”
“Ya banar, kita akan membicarakan kemampuan dan aspek positif yang Tn. miliki.”
                Tempat :“Bagaimana kalau kita bicara ditaman?.”
                Waktu :“Bagaimana kalu 15 menit?.”
2.    Kerja :
“Tn. Y, tadi telah mengungkapkan hal hal yang dapat Tn. lakukan?, masih ada yang lain? Sekarang kita coba pilih kemampuan bapak yang dapat Tn. lakukan disini.”.
3.    Terminasi :
- Validasi Subjekti :
      “Bagaimana perasaan Tn.  setelah tahu dan mencoba kegiatan yang dapat Tn. lakukan disini? Bagus!”
- Validasi Objektif :
      “Klien sudah mampu melakukan beberpa aspek positif yang dimiliki”
- Rencana tindakan lanjut :
      “Saya harap Tn. mau mencoba melakukan kegiatan selama disini.”
- Kontrak :
              Topik :“Tn. pertemuan ini sampai disini dulu, besok kita mengobrol lagi dengan keluarga apabila datang.”
              Tempat : “Bagaimana kalau diruang tamu saja?”
              Waktu :“Biasanya keluarga Tn. jenguk jam berapa? Baiklah kita diskusikan nanti ya. Sampai jumpa.”

BAB III
PENUTUP

3.1       KESIMPULAN
Dalam malakukan perawatan jiwa sangat penting sekali membina hubungan saling percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang baik dengan tenaga medis (dokter dan perawat), keluarga dan juga lingkungan (tetangga dan masarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien dirawat maupun perawat yang merawat tercapai.

3.2       SARAN
1.      Klien
-          Libatkan klien dalam aktivitas positif
-          Minum obat secara rutin dengan prinsip 5B
-          Memahami aspek positif dan kemampuan yang dimilikinya
-          Berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain
2.      Keluarga
-          Mau dan mampu berperan serta dalam pemusatan kemajuan klien
-          Membantu klien dalam pemenuhan aktivitas positif
-          Menerima klien apa adanya
-          Hindari pemberian penilaian negatif
3.      Perawat
-          Lebih mengingatkan terapi theraupetik terhadap klien
-          Menyarankan keluarga untuk menyiapkan lingkungan dirumah
-          Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dan perawatan klien
-          Memberi reinforcement







DAFTAR PUSATAKA

Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (1995). “Principles And Practice Of Psychiatric Nursing”. (6th ed). St. Louis : Mosby year book

Town send, M.C. (1998). “Diagnosa Keperawatan Psikiatri : Pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan”. Jakarta : EGC (terjemahan).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar