PROPOSAL
TERAPI
AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI
(HALUSINASI)
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK
1. SEPTA FAJAR SETIYA
2. RIZKI MARTA DIANA AMASDA
3. RIZKY FAHRIZAL
4. YUNISYA FIKA HIDAYAT
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN
KEPERAWATAN
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik.
Proposal TAK yang berjudul
”Stimulasi Sensori ( Halusinasi )” disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa mata
kuliah keperawatan jiwa 1 jurusan keperawatan tanjung karang.
Pada kesempatan ini, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada:
- Dosen mata kuliahkeperawatan jiwa 1 yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam penyelesaian proposal TAK ini.
- Orang Tua Kami tercinta yang selalu memberikan do’a restu dan
dukungan baik moral maupun spiritual dalam proses pembelajaran kami
dijurusan keperawatan politeknik kesehatan kementrian kesehatan tanjung
karang.
- Serta rekan – rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyelesaian
dan penyusunan proposal TAK ini.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal
TAK ini Kedepan.
Akhir kata,
semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membaca, serta
dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, dan
pembaca.
|
Bandar
Lampung , 16 September 2013-11-01
Penyusun
|
PROPOSAL TERAPI
AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
I.
Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol
(TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa
adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah
keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah
salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori
persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan
perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada.
Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien
tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu
penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan
untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari
beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Provinsi Lampung khususnya Ruang
Kutilang sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena
itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.
II.
Landasan Teori
Terapi
Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang
terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.
Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah.
Dalam terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi, yaitu:
1.
Sesi I :
Klien mengenal halusinasi
2.
Sesi II :
Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3.
Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap dengan
orang lain
4.
Sesi IV :
Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal
5.
Sesi V :
Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
III.
Tujuan
3.1 Tujuan umum
Klien dapat
meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam kelompok secara
bertahap.
3.2 Tujuan khusus
a. Klien dapat
mengenal halusinasi.
b. Klien dapat
mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat
mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
d. Klien dapat
mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
e. Klien dapat
mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
IV.
Sesi yang digunakan
1.
Sesi I :
Klien mengenal halusinasi
2.
Sesi II :
Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3.
Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap
dengan orang
lain
4.
Sesi
IV : Mengontrol halusinasi dengan cara
melakukan aktivitas terjadwal
5.
Sesi
V : Mengontrol halusinasi dengan cara
patuh minum obat
V.
Klien
5.1 Kriteria klien
5.1.1
Klien gangguan orientasi realita yang
mulai terkontrol.
5.1.2
Klien yang mengalami perubahan
persepsi.
5.2 Proses seleks
5.2.1
Mengobservasi
klien yang masuk kriteria.
5.2.2
Mengidentifikasi klien yang masuk
kriteria.
5.2.3
Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
5.2.4
Membuat kontrak dengan klien yang
setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan
kelompok dan aturan main dalam kelompok
VI.
Kriteria Hasil
6.1 Evaluasi Struktur
6.1.1
Kondisi lingkungan tenang, dilakukan
ditempat tertutup dan memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
6.1.2
Posisi tempat dilantai menggunakan
tikar
6.1.3
Peserta sepakat untuk mengikuti
kegiatan
6.1.4
Alat yang digunakan dalam kondisi baik
6.1.5
Leader,
Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
6.2 Evaluasi Proses
6.2.1
Leader
dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
6.2.2
Leader
mampu memimpin acara.
6.2.3
Co-leader membantu mengkoordinasi
seluruh kegiatan.
6.2.4
Fasilitator mampu memotivasi peserta
dalam kegiatan.
6.2.5
Fasilitator membantu leader
melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam antisipasi masalah.
6.2.6
Observer sebagai pengamat melaporkan
hasil pengamatan kepada kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
6.2.7
Peserta mengikuti kegiatan yang
dilakukan dari awal hingga akhir
6.3 Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
6.3.1
Menjelaskan apa yang sudah digambarkan
dan apa yang dilihat
6.3.2
Menyampaikan halusinasi yang dirasakan
dengan jelas
VII.
Antisipasi Masalah
7.1 Penanganan terhadap klien yang tidak
aktif dalam aktivitas
7.1.1
Memanggil klien
7.1.2
Memberi kesempatan pada klien untuk
menjawab sapaan perawat atau klien lain
7.2 Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa
izin
7.2.1
Panggil nama klien
7.2.2
Tanyakan alasan
klien meninggalkan kegiatan
7.3 Bila klien lain
ingin ikut
7.3.1
Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini
ditujukan kepada klien yang telah dipilih
7.3.2
Katakan pada klien bahwa ada kegiatan
lain yang mungkin didikuti oleh klien tersebut
7.3.3
Jika klien memaksa beri kesempatan
untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada kegiatan ini
VIII. Pengorgnisasian
SESI I
8.1 Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Jumat, 4 oktober 2013
b. Waktu : Pkl. 10.00 – 10.45
WIB s.d selesai (sesi I)
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d. Tempat : Ruang TAK Kutilang
e. Jumlah klien : 4 orang
8.2 Tim Terapi
a. Leader Sesi I : Septa Fajar Setiya
Uraian
tugas :
1)
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2)
Memimpin jalannya terapi kelompok
3)
Memimpin diskusi
b. Co-leader Sesi
I : Rizky Fahrizal
Uraian
tugas :
1)
Membantu
leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2)
Mengingatkan
leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3)
Membantu
memimpin jalannya kegiatan
4)
Menggantikan
leader jika terhalang tugas
c. Observer
Sesi I : Rizki Marta Diana Amasda
Uraian tugas :
1) Mengamati semua
proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan
hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok
d. Fasilitator Sesi I :1. Yunisya Fika Hidayat
Uraian
tugas :
1) Memotivasi peserta
dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi
anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi
kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4) Membimbing
kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader
dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung
jawab terhadap program antisipasi masalah
8.3 Metode dan
Media
a. Metode
1)
Diskusi
2)
Bermain
peran/stimulasi
b.
Media
1) Papan nama
2) Whiteboard
3) Spidol
4) Tikar
IX.
Proses Pelaksanaan
Sesi I: Mengenal halusinasi
a. Salam
terapeutik
1) Salam
terapeutik kepada klien
2) Perkenalan nama
lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri papan nama)
3) Menanyakan nama
lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Leader
menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal suara-suara
yang didengar
2) Leader menjelaskan aturan main
3) Jika ada klien
yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada leader
4) Lama kegiatan
45 menit
5) Setiap klien
mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
a. Tahap kerja
1) Leader
menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal suara-suara yang
didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi yang membuat
terjadi dan perasaan klien pada saat halusinasi muncul
2) Leader meminta
klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya, situasi yang membuat
terjadi dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Hasilnya ditulis di whiteboard
3) Beri pujian
pada klien yang melakukan dengan baik
4) Simpulkan isi,
waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan klien dari suara yang
biasa didengar
b. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a) Leader
menanyakan perasaan klien setelah menikuti TAK
b) Leader
memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak Lanjut
Leader meminta
untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan jika halusinasi muncul
3.
Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK
yang akan datang: cara mengontrol halusinasi
b) Menyepakati
waktu dan tempat
X.
Evaluasi dan Dokumentasi
10.1 Evaluasi
Formulir yang dievaluasi
Sesi I TAK Stimulasi Persepsi Sensori
(Halusinasi)
Kemampuan Personal/Halusinasi
No
|
Nama Klien
|
Menyebut Isi
Halusinasi
|
Menyebutkan
Waktu terjadi Halusinasi
|
Menyebut
Situasi Halusinasi Muncul
|
Menyebut
Perasaan saat berhalusinasi
|
Petunjuk:
a.
Tulis nama panggilan klien yang ikut
TAK pada kolom nama
b.
Untuk setiap klien beri penilaian
kemampuan mengenal halusinasi; isi, waktu, situasi dan perasaan saat halusinasi
muncul. Beri tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda X
jika klien tidak mampu.
10.2
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki
klien saat TAK pada catatan proses keperawatan setiap klien. Anjurkan klien
mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.
XI. Setting
Tempat
Gambar Setting
Tempat
|
|
|
|
L
|
|
CL
|
|
|
|
K
|
K
|
||||||||||
F
|
F
|
||||||||||
K
|
K
|
||||||||||
F
|
K
|
F
|
|||||||||
|
Keterangan gambar:
L
|
:
Leader
|
|
:
Tikar
CL
|
: Co-Leader
O
|
: Observer
F
|
: Fasilitator
K
|
: Klien
Sesi II: Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
XII. Pengorgnisasian
SESI II
12. 1 Pelaksanaan
a.
Hari/Tanggal
: Jumat, 4 Oktober 2013
b.
Waktu
: Pkl. 10.45 – 11.30
(sesi II)
c. Alokasi
waktu : Perkenalan dan
pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d.
Tempat
: Ruang TAK Kutilang
e. Jumlah
klien : 4 orang
12.2
Tim Terapi
a. Leader Sesi
II : Rizki Marta Diana Amasda
Uraian
tugas :
1)
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2)
Memimpin jalannya terapi kelompok
3)
Memimpin diskusi
b.
Co-leader
Sesi II : Septa Fajar Setiya
Uraian tugas :
1.
Membantu
leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2.
Mengingatkan
leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3.
Membantu
memimpin jalannya kegiatan
4.
Menggantikan
leader jika terhalang tugas
c. Observer Sesi II
: Rizky Fahrizal
Uraian tugas
:
1. Mengamati semua
proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
2. Melaporkan hasil pengamatan pada leader
dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok
d.
Fasilitator Sesi II : 1. Yunisya Fika Hidayat
Uraian
tugas :
1. Memotivasi
peserta dalam aktivitas kelompok
2. Memotivasi
anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3. Mengatur posisi
kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4. Membimbing
kelompok selama permainan diskusi
5. Membantu leader
dalam melaksanakan kegiatan
6. Bertanggung
jawab terhadap program antisipasi masalah
12.3 Metode dan
Media
a. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain
peran/stimulasi
b. Media
1. Papan nama
2. Whiteboard
3. Spidol
4. Jadwal kegiatan klien
Sesi II:
Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
A.
Tujuan
1.
Klien dapat menjelaskan cara yang
selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
2.
Klien dapat memahami cara menghardik
halusinasi
3.
Klien dapat memperagakan cara
menghardik halusinasi
B.
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a) Mengingatkan
kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi
b) Mempersiapkan
alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam
terapeutik
i. Salam
terapeutik
ii. Klien dan
terapis pakai papan nama
b. Orientasi
i. Leader
menanyakan perasaan klien saat ini
ii. Leader
menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu, situasi dan perasaan
c. Kontrak
i. Menjelaskan
tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
ii. Menjelaskan
aturan main
a. Jika ada yang
ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada leader
b. Lama kegiata 45
menit
c. Setiap klien
mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap keja
a. Leader meminta
klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi dan
bagaimana hasilnya . Ulangi sampai semua pasien mendapat giliran
b. Berikan pujian
setiap klien selesai bercerita
c. Leader
menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi pada
saat halusinasi muncul
d. Co-Leader
memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: ”Pergi, pergi jangan ganggu
saya, kamu suara palsu...”
e. Leader meminta
masing-masing klien memperagakan cara menghardik halusinasi
f. Leader
memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan setiap klien
memperagakan menghardik halusinasi
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Leader
menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Leader
memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
1. Leader
mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusinasi
muncul
2. Memasukkan
kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian klien
3. Kontrak yang
akan datang
i. Leader membuat
kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu cara mengontrol halusinasi
dengan melakukan bercakap-cakap dengan orang lain
ii. Leader membuat
kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
C.
Evaluasi dan Dokumentasi
I.
Evaluasi
Sesi II:
Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan
Menghardik Halusinasi
No
|
Aspek yang
dinilai
|
Nama Klien
|
|||||
1
2
3
4
|
Menyebutkan
cara yang selama ini digunakan untuk mengatasi halusinasi
Menyebutkan
efektivitas cara yang digunakan
Menyebutkan
cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
Memperagakan
cara menghardik halusinasi
|
Petunjuk:
a. Tulis nama
panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b.
Untuk setiap klien beri penilaian
kemampuan menyebutkan; cara yang biasa digunakan untuk mengatasi halusinasi,
efektifitas cara yang digunakan, cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
dan memperagakan cara menghardik halusinasi. Beri tanda √ jika klien
mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.
II.Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien
saat TAK pada catatan proses keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti
TAK stimulasi persepsi sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik
halusinasi, anjurkan klien mengguanakannnya jika halusinasi muncul.
Sesi III: Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan
Terjadwal
XIII. Pengorgnisasian
13.1Pelaksanaan
a.
Hari/Tanggal
: Jumat, 4 Oktober 2013
b.
Waktu
: Pkl. 14.00 – 14.45 WIB s.d selesai
(sesi III)
c. Alokasi
waktu : Perkenalan dan
pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d.
Tempat
: Ruang TAK Kutilang
e. Jumlah
klien : 4 orang
13.2 Tim Terapi
a. Leader Sesi
III
: Rizky Fahrizal
Uraian
tugas :
1).
Mengkoordinasi
seluruh kegiatan
2).
Memimpin
jalannya terapi kelompok
3).
Memimpin
diskusi
b.
Co-leader Sesi III : Rizki Marta Diana Amasda
Uraian
tugas :
1).
Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2).
Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3).
Membantu memimpin jalannya kegiatan
4).
Menggantikan leader jika terhalang tugas
c.
Observer Sesi III
: Septa Fajar Setiya
Uraian
tugas :
a.
Mengamati semua proses kegiatanyang
berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
b.
Melaporkan hasil pengamatan pada leader
dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok
d. Fasilitator
Sesi III :
1. Yunisya Fika Hidayat
Uraian
tugas :
1)
Memotivasi peserta dalam aktivitas
kelompok
2)
Memotivasi anggota dalam ekspresi
perasaan setelah
kegiatan
3)
Mengatur posisi kelompok dalam
lingkungan untuk
melaksanakan
kegiatan
4)
Membimbing kelompok selama permainan
diskusi
5)
Membantu leader dalam melaksanakan
kegiatan
6)
Bertanggung jawab terhadap program
antisipasi masalah
13.2Metode dan
Media
13.2.1 Metode
1)
Diskusi dan tanya jawab
2)
Bermain peran/stimulasi
13.2.2 Media
1) Jadwal kegiatan harian
2) Pulpen
3) Spidol dan papan tulis
Sesi III: Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan
Terjadwal
A.
Tujuan
1)
Klien dapat memahami pentingnya melakukan
kegiatan untuk mencegah munculnya halusinasi
2)
Klien dapat menyusun jadwal kegiatan
untuk mencegah terjadinya halusinasi
B.
Setting
1.
Terapis dan klien duduk bersama dalam
lingkaran
2. Ruangan nyaman
dan tenang
C.
Alat
- Jadwal
kegiatan harian
- Pulpen
- Spidol dan whiteboard/papan
tulis/flipchart
D.
Metode
- Diskusi dan tanya jawab
- Bermain
peran/ simulasi dan latihan
E.
Langkah
Kegiatan
1.
Persiapan
- Mengingatkan
kontrak klien yang telah mengikuti sesi 2
- Mempersiapkan
alat dan tempat pertemuan
2.
Orientasi
- Salam terapeutik
- Salam
dari terapis klien
- Klien
dan terapis pakai papan nama
- Evaluasi/ validasi
- Terapis
menyakan keadaan klie saat ini
- Terapis
menanyakan cara mengontrol halusinasi yang telah di pelajari
- Terapis
menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghadrik halusinasi.
- Kontrak
- Terapis
menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu terjadinya halisinasi dengan
melakukan kegiata
- Menjelaskan
aturan main berikut
v Jika ada klien
ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis
v Lama kegiatan
30 menit
v Setiap klien
mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
- Tahap
kerja
- Terapis menjelaskan cara kedua
yaitu melakukan kegiatan sehari- hari. Jelaskan bahwa dengan melakukan
kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya halusinasi
- Terapis meminta tiap-tiapklien
menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari dan tulis di whiteboard
- Terapis membagikan formulir
jadwal kegiatan.terapis menulis formulir yang sama di whiteboard
- Terapis membimbinng satu persatu
klien untuk membuat jadwal kegiatan, dari bangun pagi sampai tidur malam.
Klien menggunakan formulir dan terapis menggunakan whiteboard
- Tertapis melatih klien
memperagakan kegiatan yang telah di susun.
- Berikan pujian dengan tepuk
tangan bersama kepada klien yang sudah selesai membuat jadwal kegiatan
dan memperagakannya.
- Tahap
terminasi
- Evaluasi
1)
Terapis menanyakan perasaan klien
setelah selesai menyusun jadwal kegiatan dan memperagakanya
2)
Tearpis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok
- Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik dan melakukan kegiatan.
- Kontrak yang akan datang
- Terapis
membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
- Terapis
membuat kesepakatan waktu dan tempat.
F.
Evaluasi dan Dokumentasi
- Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja.
Aspek yang di
evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi sensori (halusinasi) sesi 3,
kemampuan yang diharapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah
timbulmya haluasinasi.
formulir evaluasi sebagai berikut.
SESI 3 TAK
STIMULASI
PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
Kemampuan
Mencegah Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan
NO
|
ASPEK YANG
DINILAI
|
NAMA KLIEN
|
|||
1
|
Menyebutkan
kegiatan yang biasa dilakuakan
|
||||
2
|
Mempergakan
kegiatan yang biasa dilakukan
|
||||
3
|
Menyusun
jadwal kegiatan harian
|
||||
4
|
Menyebutkan 2
cara mengontrol halusinasi
|
Petunjuk:
- Tulis nama panggilan klien yang
ikut TAK pada kolom nama klien
- Untuk
setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian
yang biasa dilakukan, memperagakan salah stau kegiatan, menyusun jadwal
kegiatan harian dan menyebutkan 2 cara mencegah halusinasi, beri tanda √ jika
klien mampu dan tanda X jika klien tidsak mampu.
- Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK.
Pada catatan proses keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti TAK
stimulasi persepsi: halusinasi sesi III. Klien mampu memperagakan kegitan
harian dan menyusun jadwal. Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan untuk
mencegah halusinasi.
Sesi IV: Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap
XIV. Pengorgnisasian
14.1 Pelaksanaan
a.
Hari/Tanggal
: Sabtu, 5 Oktober 2013
b.
Waktu
: Pkl. 09.00 – 09.45 WIB s.d selesai
(sesi IV)
c. Alokasi
waktu : Perkenalan dan
pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d.
Tempat
: Ruang TAK Kutilang
e. Jumlah
klien : 4 orang
14.2 Tim Terapi
a. Leader Sesi IV
: Yunisya Fika Hidayat
Uraian
tugas :
1) Mengkoordinasi
seluruh kegiatan
2) Memimpin
jalannya terapi kelompok
3) Memimpin
diskusi
b. Co-leader Sesi IV : Rizki
Marta Diana Amasda
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi
seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada
kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang
tugas
c. Observer
Sesi IV
: Rizky Fahrizal
Uraian tugas :
1)
Mengamati semua proses kegiatanyang
berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan
hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok
d. Fasilitator
Sesi IV :
1. Septa Fajar Setiya
Uraian
tugas :
1) Memotivasi
peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi
anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi
kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4) Membimbing
kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader
dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung
jawab terhadap program antisipasi masalah
14.2
Metode dan Media
a. Metode
1. Diskusi kelompok
2. Bermain
peran/stimulasi
b. Media
1. Spidol dan Whiteboard
2. Jadwal kegiatan harian klien dan
pulpen
Sesi IV: Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap
A. Tujuan
1.
Klien memahami pentingnya
bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya halusinasi
2.
Klien dapat bercakap-cakap dengan orang
lain untuk mencegah halusinasi
B. Setting
- Terapis
dan klien duduk bersama dalam lingkaran
- Ruangan
nyaman dan tenang.
C. Alat
- Spidol dan whiteboard/papan
tulis
- Jadwal
kegiatan harian klien dan pulpen
D. Metode
- Diskusi
kelompok
- Bermain
peran/stimulasi
E. Langkah
Kegiatan
1.
Persiapan
- Mengingatkan
kontrak klien yang telah mengikuti sesi III
- Terapis
membuat kontrak dengan klien
- Mempersiapkan
alat dan tempat pertemuan
2.
Orientasi
- Salam
terapeutik
1)
Salam dari terapis klien
2)
Klien dan terapis pakai papan nama
- Evaluasi/
validasi
1)
Menayakan perasaan klien saat ini
2)
Menanyakan pengalaman klien setelah
menerapkan dua cara yang telah di pelajari{mengardik, menyibukkan diri dengan
kegiatan terarah}untuk mencegah halusinasi.
- Kontrak
1)
Terapis menjelaskan tujuan, yaitu
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
2)
Terapis menjelaskan aturan main berikut
v Jika ada klien
ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis
v Lama kegiatan
30 menit
v Setiap klien
mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3.
Tahap Kerja
- Terapis menjelaskan pentingnya
bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol dan mencegah halusinasi
- Terapis meminta tiap tiap klien
untuk menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak bercakap-cakap.
- Terapis meminta tiap klien
menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan
- Terapis memperagakan cara
bercakap-cakap jika halusinasi itu muncul ”suster ada suara di telinga
saya pengen ngobrol sama suster saja”
- Terapis
meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di sebelahnya
- Berikan
pujian atas keberhasilan klien
- Ulangi e
dan f sampai semua klien giliran.\
4.
Tahap Terminasi
- Evaluasi
1) Terapis
menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis
menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah di latih
3) Memberikan
pujian atas keberhasilan kelompok
- Tindak lanjut
1)
Menganjurkan klien menggunakan tiga
cara mengontrol halusinasi yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian dan
bercakap-cakap.
- Kontrak
yang akan datang
1)
Terapis membuat kesepakatan dengan
klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan
patuh minum obat
2)
Terapis menyepakati waktu dan tempat
F. Evaluasi dan
Dokumentasi
I.
Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khusunya pada
tahap kerja.aspek yang dinilai adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi IV : TAK
Stimulasi
persepsi: halusinasi
Kemampuan
bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi
NO
|
Aspek yang dinilai
|
Nama klien
|
||||
1
|
Menyebutkan orang yang diajak bicara
|
|||||
2
|
Memperagakan percakapan
|
|||||
3
|
Menyebutkan tiga cara mengontrol dan mencegah
halusinasi
|
Petunjuk:
1)
Tulis nama panggilan klien yang ikut
TAK pada kolom nama klien
2)
Untuk setiap klien beri penilaian atas
kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak bicara, memperagakan percakapan,
menyusun jadwal kegiatan harian,dan menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi,
beri tanda √ jika klien mampu dan tanda X
jika klien tidsak mampu.
II.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK.
Pada catatan proses keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti TAK
stimulasi persepsi: halusinasi sesi IV. Klien mampu memperagakan bercakap-cakap
dengan orang lain. Anjurkan klien untuk melakukan percakapan kepada klien dan
perawat untuk mencegah halusinasi.
XV.
Pengorgnisasian
15.1Pelaksanaan
a.
Hari/Tanggal
: Sabtu, 5 Oktober 2013
b.
Waktu
: Pkl. 14.00 – 14.45 WIB s.d selesai
(sesi V)
c. Alokasi
waktu : Perkenalan dan
pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d.
Tempat
: Ruang TAK Kutilang
e. Jumlah
klien : 4 orang
15.2Tim Terapi
a. Leader Sesi III
: Rizki Fahrizal
Uraian
tugas :
1)
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2)
Memimpin jalannya terapi kelompok
3)
Memimpin diskusi
b. Co-leader Sesi III : Septa
Fajar Setiya
Uraian
tugas :
1. Membantu leader mengkoordinasi
seluruh kegiatan
2. Mengingatkan leader jika ada
kegiatan yang menyimpang
3. Membantu memimpin jalannya kegiatan
4. Menggantikan leader jika terhalang
tugas
c. Observer Sesi III
: Yunisya Fika Hidayat
Uraian
tugas :
1) Mengamati semua
proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan
hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok
d. Fasilitator
Sesi V
:
1. Rizki Marta Diana
Amasda
Uraian
tugas :
1) Memotivasi
peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi
anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi
kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4) Membimbing
kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader
dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung
jawab terhadap program antisipasi masalah
15.3 Metode dan
Media
a. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Melengkapi jadwal harian
b. Media
1) Papan nama
2) Whiteboard
3) Spidol
4) beberapa contoh obat
Sesi V: Mengontrol Halusinasi dengan Patuh Minum Obat
A.
Tujuan
1.
Klien memahami pentingnya minum obat
2.
Klien memahami akibat tidak minum obat
3.
Klien dapat menyebutkan lima benar
minum obat
B.
Setting
1.
Terapis dan klien duduk bersama dalam
lingkaran
2.
Ruangan nyaman dan tenang.
C.
Alat
1.
Spidol
dan whiteboard/papan tulis
2.
Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen
3.
Beberapa contoh obat
D.
Metode
1.
Diskusi tanya jawab
2.
Melengkapi jadwal harian
E.
Langkah kegiatan
1.
Persiapan
a.
Mengingatkan kontrak klien yang telah
mengikuti sesi IV
b.
Terapis membuat kontrak dengan klien
c.
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2.
Orientasi
a.
Salam terapeutik
1)
Salam dari terapis klien
2)
Klien dan terapis pakai papan nama
b.
Evaluasi/ validasi
1)
Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan
pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah menggunakan tiga cara yang telah
di pelajari{mengardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah dan
bercakap-cakap}
c.
Kontrak
1) Terapis
menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
dan minum obat.
2) Terapis
menjelaskan aturan main berikut
v Jika ada klien
ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis
v Lama kegiatan
45 menit
v Setiap klien
mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja.
a. Terapis
menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah kambuh karena
obat memberi perasaan tenang
b. Terapis
menjelaskan kerugian bila tidak patuh minum obat.
c. Terapis meminta
tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu memakannya. Buat daftar di whiteboard
d. Menjelaskan
lima benar minum obat
e. Meminta klien
untuk menyebutkan lima benar minum obat
f. Berikan pujian
pada klien yang benar
g. Diskusikan
perasaan klien sebelum minum obat (tulis di whiteboard)
h. Diskusikan
perasaan klien setelah teratur minum obat (whiteboard)
i.
Menjelaskan keuntungan minum obat,
yaitu salah satu cara mencegah halusinasi/kambuh
j.
Menjelaskan akibat/kerugian tidak minum
obat,yaitu halusinasi kambuh
k. Minta klien
menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian minum atau tidak minum obat.
l.
Berikan pujian bila benar.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1)
Terapis menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti TAK
2)
Terapis menanyakan TAK mengontrol
halusinasi yang sudah dilatih
3)
Memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok
b.
Tindak lanjut
1) Menganjurkan
klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu, menghardik, melakukan
kegiatan harian dan bercakap-cakap dan minum obat
c. Kontrak yang
akan datang
1) Terapis
mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol halusinasi
2) Buat
kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien.
F.
Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khususnya pada
tahap kerja.aspek yang dinilai adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi V: TAK
Stimulasi
persepsi : halusinasi
Kemampuan patuh
minum obat untuk mencegah halusinasi
No
|
Nama Klien
|
Menyebutkan 5
benar cara minum obat
|
Menyebutkan
keuntungan minum obat
|
Menyebutkan
akibat tidak patuh minum obat
|
1
|
||||
2
|
||||
3
|
||||
4
|
||||
5
|
||||
6
|
||||
7
|
||||
8
|
Petunjuk:
1. Tulis nama
panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2.
Untuk setiap klien beri penilaian atas
kemampuan menyebutkan 5 benar cara minum obat, manfaat dan akibat tidak minum
obat beri tanda √ jika klien mampu dan tanda X
jika klien tidak mampu.
G.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi
persepsi: halusinasi sesi V. Klien mampu menyebutkan 5 benar minum obat,
manfaat dan akibat bila tidak patuh minum obat. Anjurkan klien minum obat
dengan cara yang benar.
DAFTAR
PUSTAKA
Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp,
M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004). Keperawatan
Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar